Hal ini dimaksudkan agar santri MI Tahfidz Anwaha tidak takut kotor dan tetap aktif membantu orang tuanya saat di rumah, meski harus tangannya jadi kotor karena melakukan pekerjaan rumah bersama ayah atau ibunya. MI Tahfidz Anwaha yang mulai dikenal dengan sebutan sekolah elit akan membuktikan bahwa santrinya siap melakukan apapun selama hal itu baik dan penuh manfaat. Terlebih berdasarkan pengamatan dewan guru bahkan ada beberapa kegiatan santri yang sempat terekam video, ternyata keberanian santri MI Tahfidz Anwaha untuk tidak takut kotor tersebut sangat luar biasa manfaatnya, bagi yang ekonominya lemah, ternyata ada santri MI Tahfidz Anwaha yang laki-laki ternyata membajak sawah demi meringankan kerja ayah ibunya.
Santri yang lainnya ada yang membantu mencuci piring, membantu menyapu dan mengepel lantai rumah, apalagi pada angket tercantum 2 hal yang sangat luar biasa:
- Angket harian yang berlaku setahun penuh nomor 11 berupa wajib membantu orang tua, pada poin ini santri MI Tahfdz Anwaha wajib membantu apapun yang dilakukan orang tua, selama dia mampu dan atas dasar kemauan sendiri.
- Angket harian nomor 10 berbunyi tidak membantah orang tua maksud poin ini adalah santri wajib membantu orang tuanya dengan catatan bantuan itu karena diminta oleh orang tuanya tentunya orang tuanya minta bantuan dengan tujuan mendidik dan mengajari anaknya, bahkan pada poin ini bukan sekedar membantu orang tua, tapi apapun yang diperintahkan oran tua, santri harus taat kepada orang tuanya, karena Anwaha yakin, semua perintah orang tua itu untuk kebaikan anaknya.
0 Komentar